Prognosis Defisit Akhir Tahun 2024 Melebihi Target, Banggar Usul Penggunaan SAL 2023

08-07-2024 / BADAN ANGGARAN
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah saat rapat kerja dengan pemerintah, di Ruang Rapat Banggar, Jakarta, Senin (8/7/2024). Foto : Jaka/Andri

PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah mengatakan, belanja negara hingga Semester I-2024 sudah mencapai Rp1.398 triliun, atau 42 persen dari target APBN 2024. Sementara itu, pendapatan negara masih sangat rendah, yakni Rp1.320,7 triliun dengan penerimaan perpajakan lebih rendah dari tahun lalu. Untuk mengantisipasi pembengkakan defisit APBN 2024, pihaknya meminta pemerintah untuk menggunakan Saldo Anggaran Lebih (SAL) pada 2023

 

“Pimpinan Banggar meminta pemerintah hati-hati sebab defisit APBN lebih besar dari target. UU APBN 2024 merencanakan defisit 2,29 persen PDB atau senilai Rp522,8 triliun, namun prognosis defisit hingga akhir tahun potensi capai 2,7 persen setara Rp609,7 triliun,” kata Said saat rapat kerja dengan pemerintah, di Ruang Rapat Banggar, Jakarta, Senin (8/7/2024).

 

Ia menyatakan belanja pemerintah dalam APBN 2024 akan bengkak, menyebabkan defisit ikut terkerek naik. “Potensi pembengkakan belanja dari rencana Rp3.325,1 triliun menjadi Rp3.412,2 triliun. Kami menyadari sepenuhnya karena berbagai gejolak sebulan terakhir mau tidak mau kami menyiapkan diri Banggar jika pemerintah memerlukan tambahan dari SAL, sisa anggaran lebih,” ujarnya.

 

“Proyek-proyek kejar tayang yang tidak terlalu siginfikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja, tidak perlu dilanjutkan dan dipertimbangkan ulang”

 

Said mengatakan, Banggar siap mendukung pemerintah memanfaatkan SAL tersebut. “Proyek-proyek kejar tayang yang tidak terlalu siginfikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja, tidak perlu dilanjutkan dan dipertimbangkan ulang,” pungkasnya.

 

Mencermati laporan realisasi semester I-2024, pendapatan negara mencapai Rp 1.320,7 triliun atau 47 persen dari target APBN 2024. Capaian ini cukup meyakinkan untuk mencapai target hingga akhir tahun, akan tetapi pemerintah perlu mewaspadai realisasi penerimaan perpajakan lebih rendah dibanding periode yang sama di tahun lalu. Penerimaan perpajakan mencapai Rp 1.028 triliun atau hanya 44,5% dari target, padahal semester I tahun 2023 mencapai 56,4 persen. (tn/rdn)

BERITA TERKAIT
Banggar Kasih Solusi Cespleng Antisipasi Risiko Kenaikan PPN Jadi 12 Persen, Apa Saja?
24-12-2024 / BADAN ANGGARAN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah melakukan mitigasi resiko atas dampak kenaikan PPN...
Pertimbangkan Kondisi Ekonomi, Pemerintah Diberi Ruang Diskresi Batas Atas-Bawah Kenaikan PPN
24-12-2024 / BADAN ANGGARAN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Anggaran (Banggar) DPR RI merespon terkait polemik kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi...
Kunjungi Jatim, Banggar Bahas Kenaikan PPN 12%
04-12-2024 / BADAN ANGGARAN
PARLEMENTARIA, Surabaya - Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Badan Anggaran (Banggar) DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Banggar DPR...
Rapat Banggar DPR Bahas Anggaran 2025 Bersama Tujuh Menko
02-12-2024 / BADAN ANGGARAN
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menggelar rapat kerja dengan tujuh menteri koordinator Kabinet Merah Putih di ruang...